BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti bernapas, karena
bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Bernapas adalah proses memasukkan serta
mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan mengandung
oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung karbondioksida serta uap
air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu
proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk
hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.
Pengertian respirasi secara umum merupakan salah
satu gejala fisiologis makhluk hidup untuk memperoleh energi dengan cara
pembongkaran sari makanan melalui pengambilan oksigen (O2) dan
pengeluaran karbondioksida (CO2).
1.2 TUJUAN :
1. Mengetahui faktor yang dapat
mempengaruhi kecepatan pernafasan pada
serangga.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan
pada bunga melati.
1.3 DASAR TEORI :
Respirasi
adalah suatu proses katabolisme, yaitu proses pembebasan energi kimia yang diperoleh
dari pemecahan senyawa organik menjadi dan O yang terkandung dalam senyawa
organic pada sel hidup yang berguna untuk berbagai aktivitas tubuh. (Tim
Biologi Yudhistira.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga). Pernapasan atau respirasi dapat juga dikatakan
proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di
lingkungannya, maksudnya adalah menganbil oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Untuk hewan yang berukuran kecil, misalnya pada serangga, pertukaran gas dilakukan dengan
menggunakan trakea, sehingga disebut sistem pembuluh trakea.
Untuk tumbuhan, misalnya pada tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari
lingkungan, tidak
semua tumbuhan bernapas dengan menggunakan
oksigen. Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa memerlukan oksigen. Tujuan
proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi.
BAB III
ANALISIS DATA
3.1
Pertanyaan
1. Apa fungsi kristal / KOH / NaOH pada
percobaan di atas ?
2. Berapa rata – rata penggunaan oksigen
setiap gram tubuh serangga ?
3. Fakta apakah yang memengaruhi kedudukan
eosin / air pada percobaan diatas ?
4. Mengapa kedudukan Eosin dapat bergerak ?
5. Dengan organ apakah serangga dapat
bergerak ?
6. Buatlah skema pernapasan serangga !
3.2
Pembahasan
1. Pada percobaan pernapasan serangga maupun tumbuhan
menggunakan kristal KOH yang berfungsi sebagai pengikat
CO2 yang dihembuskan oleh hewan atau tumbuhan yang
berada dalam respirometer. Kristal KOH juga dapat berfungsi untuk mengikat CO2 agar tidak
mengganggu jalannya kegiatan respirasi.
2. Rata – rata penggunaan oksigen setiap
gram tubuh serangga adalah :
·
Jangkrik ( 0,6 gr )
0,41/0,6 = 0,68
Jadi serangga tersebut menggunakan 0,68
oksigen per gramnya
·
Jangkrik ( 0,3 gr )
0,54/0,3 = 1,8
Jadi serangga terebut menggunakan 1,8 oksigen
per gramnya
3.
Fakta yang
mempengaruhi
kedudukan eosin / air pada percobaan adalah ketika jangkrik mulai
bernafas di dalam tabung. Pada saat itulah eosin
bergerak di dalam tabung dari titik awal tabung respirometer ke titik akhir
sesuai dengan kecepatan bernafasnya jangkrik. Hal ini karena konsumsi
oksigen oleh serangga.
4.
Eosin bergerak ke arah tabung spesimen ke dalam karena adanya
penyusutan volume udara dalam tabung tertutup tersebut. Oksigen dihirup oleh
jangkrik maupun kuncup
bunga melati,
kemudian karbondioksida dikeluarkan namun diserap oleh KOH / NaOH. Begitu terus menerus
sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak kedalam.
5.
Insecta bernafas dengan
menggunakan trakeolus. Udara masuk ke rongga trakea dan
disetiap trakea memiliki lubang muara yang disebut dengan spirakel. Kemudian
trakea memiliki cabang – cabang yang disebut trakeolus. Trakeolus merupakan
tempat terjadi pertukaran trakeolus dengan sel – sel tubuh.
6.
Skema pernapasan
serangga :