html



.

,


Minggu, 12 Agustus 2012

laporan praktikum pernapasan(respirasi) pada serangga

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti bernapas, karena bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan mengandung oksigen, sedangkan  udara yang dikeluarkan mengandung karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.
Pengertian respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2).

1.2  TUJUAN            :
1.    Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan  pernafasan pada serangga.
2.    Mengetahui faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan pada bunga melati.

1.3 DASAR TEORI :
Respirasi adalah suatu proses katabolisme, yaitu proses pembebasan energi kimia yang diperoleh dari pemecahan senyawa organik  menjadi dan O yang terkandung dalam senyawa organic pada sel hidup yang berguna untuk berbagai aktivitas tubuh. (Tim Biologi Yudhistira.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga).  Pernapasan atau respirasi dapat juga dikatakan proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya, maksudnya adalah menganbil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Untuk hewan yang  berukuran kecil, misalnya pada serangga, pertukaran gas dilakukan dengan menggunakan trakea,  sehingga disebut sistem pembuluh trakea.
Untuk tumbuhan, misalnya pada tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan,  tidak semua tumbuhan bernapas dengan menggunakan oksigen. Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa memerlukan oksigen. Tujuan proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi.

BAB III
ANALISIS DATA

3.1  Pertanyaan
1.      Apa fungsi kristal / KOH / NaOH pada percobaan di atas ?
2.      Berapa rata – rata penggunaan oksigen setiap gram tubuh serangga ?
3.      Fakta apakah yang memengaruhi kedudukan eosin / air pada percobaan diatas ?
4.      Mengapa kedudukan Eosin dapat bergerak ?
5.      Dengan organ apakah serangga dapat bergerak ?
6.      Buatlah skema pernapasan serangga !

3.2  Pembahasan
1.      Pada percobaan pernapasan serangga maupun tumbuhan menggunakan kristal KOH yang berfungsi sebagai pengikat CO2  yang dihembuskan oleh hewan atau tumbuhan yang berada dalam respirometer. Kristal KOH juga dapat berfungsi untuk mengikat CO2 agar tidak mengganggu jalannya kegiatan respirasi.
2.      Rata – rata penggunaan oksigen setiap gram tubuh serangga adalah :
·        Jangkrik ( 0,6 gr )
0,41/0,6 = 0,68
Jadi serangga tersebut menggunakan 0,68 oksigen per gramnya
·        Jangkrik ( 0,3 gr )
     0,54/0,3 = 1,8
Jadi serangga terebut menggunakan 1,8 oksigen per gramnya
3.      Fakta yang mempengaruhi kedudukan eosin / air pada percobaan adalah ketika jangkrik mulai bernafas di dalam tabung. Pada saat  itulah eosin bergerak di dalam tabung dari titik awal tabung respirometer ke titik akhir sesuai dengan kecepatan bernafasnya jangkrik. Hal ini karena konsumsi oksigen oleh serangga.
4.      Eosin bergerak ke arah tabung spesimen ke dalam karena adanya penyusutan volume udara dalam tabung tertutup tersebut. Oksigen dihirup oleh jangkrik maupun kuncup bunga melati, kemudian karbondioksida dikeluarkan namun diserap oleh KOH / NaOH. Begitu terus menerus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak kedalam.
5.      Insecta bernafas dengan menggunakan trakeolus. Udara masuk ke rongga trakea dan disetiap trakea memiliki lubang muara yang disebut dengan spirakel. Kemudian trakea memiliki cabang – cabang yang disebut trakeolus. Trakeolus merupakan tempat terjadi pertukaran trakeolus dengan sel – sel tubuh.
6.      Skema pernapasan serangga :


1 komentar:

Unknown mengatakan...

itu kok skema nya ga ada?

page rank

pagerank too